Wednesday, October 31, 2012

Ku Pendam Sebuah Duka

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum wbt..

Hati terasa ingin berbicara, jadi jari mula menari kembali di papan kekunci ini, meluah rasa yang terbuku di hati.. Tentang persahabatan..

Puas sudah saya mencuba untuk menjadi teman terbaik, berkongsi nasihat, menahan segala amarah, bersabar dengan setiap karenah. Namun entah apakah agaknya yang tidak kena pada diri ini, sehingga sering sahaja saya dikasari dan membuat hati ini terasa dicalari. Ya, mungkin ketidaksempurnaan diri ini tidak mampu menampung erti bahagia yang mereka cari.

Jadi, dengan kerendahan hati, saya terus segera meminta maaf, walau berkali-kali, pada sesuatu yang kadangkala tidak diketahui mana pucuk pangkalnya, tidak diketahui mana khilafnya. Kadang-kadang saya terpaksa berdiam dan menelan segala rasa, demi menjaga ukhuwah yang terbina. Tapi sampai bilakah perkara yang sama akan berulang dalam hidup? Sampai bila agaknya diri ini akan dianggap seolah boneka tanpa perasaan?

Mungkin pada bait kata yang tertulis di sini, saya kelihatan memendam duka, namun pada wajah ini, tiada siapa yang tahu perasaan yang tersembunyi di sebalik senyuman yang mungkin palsu.

Ya Allahu Rabbi.. biarkan kekuatan terus bertapak dalam hati ini, agar diri ini terus tenang dalam senyuman dan menyulam makna kesabaran berpanjangan, agar ukhuwah ini terus berkekalan. Amin Ya Rabbal 'Alamin...

Bicara kembali menemui titik noktah. Moga bertemu lagi.

Wassalam..

:: Terlalu banyak disakiti ::


Friday, October 26, 2012

Doa buat Syria


Bismillahirrahmanirrahim..

 
Di sana..
Tanah tinggalan para anbiya’,
Peluru menghujani, bumi terus dibasahi,
Merah darah itu penuh ‘izzah,
Dari jiwa yang syahid dan syahidah
Angkara musuh Islam laknatullah..

Apakah kesucian masih berharga,
bila jeritan tak lagi didengar?
bila raungan anak kecil tak lagi dihiraukan?
bila kemanusiaan tidak lebih berharga daripada
selintas nafsu kebinatangan.

Sungguh,
Tak mampu ku bayangkan,
Tika setiap ceruk yang dulunya aman sentosa,
Kini, tiada sudah erti damai,
Mutiara jernih bagai tiada harganya,
Mengalir setia merentasi masa,
Mengganti riang dan senyum tawa..

Mentari umpama tiada sinar,
Indah purnama juga tak terjangkau dek mata,
Awan kelam semakin menyelubungi.
Saban waktu,
Doa dan harapan menjadi satu ,
Bermandikan darah dan hujan air mata..

Dalam bisik kudus terkepung,
Ku himpun doa kecil tak berpenghujung
Allahu Rabbi,
Limpahkan sinar bahagia,
Menyeluruhi ruang hidup mereka
Hingga akhir usia..

Ya Allah, selamatkanlah…….  :’(

~ Qurratu 'Ain~



** Hari ini, kita sambut Aidiladha dengan meriah.. bagaimana agaknya sambutan saudara seagama kita di sana? ***


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...