Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu'alaikum wbt..
Hati terasa ingin berbicara, jadi jari mula menari kembali di papan kekunci ini, meluah rasa yang terbuku di hati.. Tentang persahabatan..
Puas sudah saya mencuba untuk menjadi teman terbaik, berkongsi nasihat, menahan segala amarah, bersabar dengan setiap karenah. Namun entah apakah agaknya yang tidak kena pada diri ini, sehingga sering sahaja saya dikasari dan membuat hati ini terasa dicalari. Ya, mungkin ketidaksempurnaan diri ini tidak mampu menampung erti bahagia yang mereka cari.
Jadi, dengan kerendahan hati, saya terus segera meminta maaf, walau berkali-kali, pada sesuatu yang kadangkala tidak diketahui mana pucuk pangkalnya, tidak diketahui mana khilafnya. Kadang-kadang saya terpaksa berdiam dan menelan segala rasa, demi menjaga ukhuwah yang terbina. Tapi sampai bilakah perkara yang sama akan berulang dalam hidup? Sampai bila agaknya diri ini akan dianggap seolah boneka tanpa perasaan?
Mungkin pada bait kata yang tertulis di sini, saya kelihatan memendam duka, namun pada wajah ini, tiada siapa yang tahu perasaan yang tersembunyi di sebalik senyuman yang mungkin palsu.
Ya Allahu Rabbi.. biarkan kekuatan terus bertapak dalam hati ini, agar diri
ini terus tenang dalam senyuman dan menyulam makna kesabaran
berpanjangan, agar ukhuwah ini terus berkekalan. Amin Ya Rabbal 'Alamin...
Bicara kembali menemui titik noktah. Moga bertemu lagi.
Wassalam..
:: Terlalu banyak disakiti ::
Wednesday, October 31, 2012
Friday, October 26, 2012
Doa buat Syria
Bismillahirrahmanirrahim..
Di sana..
Tanah tinggalan
para anbiya’,
Peluru
menghujani, bumi terus dibasahi,
Merah darah itu
penuh ‘izzah,
Dari jiwa
yang syahid dan syahidah
Angkara musuh
Islam laknatullah..
Apakah
kesucian masih berharga,
bila jeritan
tak lagi didengar?
bila raungan
anak kecil tak lagi dihiraukan?
bila
kemanusiaan tidak lebih berharga daripada
selintas
nafsu kebinatangan.
Sungguh,
Tak mampu ku
bayangkan,
Tika setiap
ceruk yang dulunya aman sentosa,
Kini, tiada
sudah erti damai,
Mutiara
jernih bagai tiada harganya,
Mengalir
setia merentasi masa,
Mengganti
riang dan senyum tawa..
Mentari
umpama tiada sinar,
Indah
purnama juga tak terjangkau dek mata,
Awan kelam
semakin menyelubungi.
Saban waktu,
Doa dan
harapan menjadi satu ,
Bermandikan
darah dan hujan air mata..
Dalam bisik
kudus terkepung,
Ku himpun
doa kecil tak berpenghujung
Allahu Rabbi,
Limpahkan
sinar bahagia,
Menyeluruhi
ruang hidup mereka
Hingga akhir
usia..
Ya Allah,
selamatkanlah……. :’(
~ Qurratu 'Ain~
** Hari ini, kita sambut Aidiladha dengan meriah.. bagaimana agaknya sambutan saudara seagama kita di sana? ***
Label:
Cetusan Ilhamku,
Puisi,
Puisi Islamik,
Renungan Bersama
Subscribe to:
Posts (Atom)